Pada abad
ke-XV kawasan Majalengka sekarang, terdapat beberapa kerajaan Hiundu, sekalipun
tidak semua kerajaan tersebut sempat meninggalkan data-data sejarah secara
kuat. Adapun kerajaan yang dimaksud
adalah sebagai berikut.
Kerajaan
Rajagaluh
Kerajaan Rajagaluh terletak di
kawasan Rajagaluh sekarang, saat itu dipegang oleh Prabu Cakraningrat. Sampai
sekarang belum terungkap lengkap bagaimana sejarahnya asal muasalnya karena
masih memerlukan waktu pengungkapannya.
Kerajaan
Talaga
Kerajaan Talaga memang memiliki
data-data tertulis sekalipun tidak terlalu lengkap. Selain itu dilengkapi pula
peninggalan kerajaan maupun situs-situs yang dapat dibaca dan cerita rakyat
masih terus hidup di kalangan masyarakat. Kerajaan Talaga berdiri 1929 M, yaitu
dari Batara Gunung Bitung (R. Syadewata). Ia mempunyai anak bernama R.
Darmasuci yang menjadi raja pertama, kemudian diteruskan oleh puteranya bernama
Sunan Talaga Manggung.
Darmasuci meneruskan ayahnya
sebagai Rajaguru Budayasarwatiwada (Mahayana). Kerajaan Hindu ini berlangsung
sampai dengan Tahun 1530 ketika rajanya Parung Gangsa. Pada masa Kerajaan
Talaga, Islama sudah masuk Raja Parung Gangsa deberi gelar oleh Sunan Gunung
Jati, Pucuk Umum Talaga. Sekalipun demikian sejarah Talaga ini belum terungkap
lengkap.
Kerajaan
Sindangkasih
Nama Sindangkasih dapat
dipastikan diambil dari Mandala Sindangkasih yang pada saat itudijabat oleh Ki
Ageng Surawijaya. Ki Gade Sindangkasih adalah ayah Nyi Rambut Kasih atau Nyi
Ambet Kasih.
Rambut Kasih adalah pendiri
kerajaan kecil bercorak Hindu bernama Sindangkasih. Sekalipun tidak
meningglakna data-data sejarah, tetapi masih anyak cerita rakyat yang masih
hidup dan berkembang di kalangan masyarakat. Menurut cerita rakyat, Rambut
Kasih adalah seorang pemberani, memiliki paras cantik, molek berambut panjang ,
bijaksana, dan waspada permana tinggal.
Oleh karena itu, ia diperistri
oleh Prabu SIliwangi Tahun 1482-1521 M. Ia juga yang diperintah suaminya untuk
pindah ke Pakuan dengan pengikut-pengikutnya dan bala tentaranya. Nyi Rambut
Kasih sangat memperhatikan kemakmuran rakyatnya terutama dalam hal bercocok
tanam sehingga tanahnya subur dan rakyatnya makmur.
Jalur jalan dari SIndangkasih ke Madja dan Telaga
Jalur jalan dari SIndangkasih ke Madja dan Telaga
Peninggalan
Nyi Rambut Kasih yang masih utuh adalah Paniisan, mungkin dulunya tempat ini
adalah bekas padepokan, dan kemungkinan tempat menghilangnya Nyi Rambut Kasih
ketika ditemui Pangeran Muhammad yang disertai oleh ayahnya Pangeran Panjunan.
Cerita Rakyat yang masih hidup
dan berkembang di masyarakat bahwa hilangnya Nyi Rambut Kasih bersamaan dengan
hilangnya pohon-pohon maja di Kerajaan Sindangkasih ayng pada saat itu
diperlukan oleh masyarakat Cirebon untuk ramuan obat malaria yang sedang
berkecamuk. Karena itu, langkanya pohon maja menjadi asal-usul nama “Majalengka”
yang berarti “majae langka” atau dalam
Bahasa Indonesia “Buah majanya tidak ada”. Padas sat itu pula terjadi
pergantian pemimpin atau raja di Majalengka dari nyi Rambut Kasih kepada
Pangeran Muhammad. Sekaligus nama Majalengka resmi dijadikan nama daerah pada
Tahun 1490 M serta berpindahnya kepercayaan masyarakat sekitar menjadi Islam.
Pemerintahan
Pangeran Muhammad
Kerajaan ini berawal dari
terjadinya penggantian pemimpin Cirebon Tahun 1479 M, yaitu diangkatnya Sunan
Gunung Jati sebagai Naradipa Padjadjaran menggantikan Pangeran Pakungwati
Cirebon. Kemuian, lama-kelamaan pengiriman upeti ke Galuh dihentikan, kejadian
ini menimbulkan kekecewaan bagi kerajaan Hindu lainnya seperti Talaga dan
Kuningan. Untuk mengantisipasi kejadian ini, Pangeran Muhammad yang memiliki
keahlian mendalang, dan disebut juga Pangeran Dalang disertai ayahnya Pangeran
Pnajunan ditugaskan oleh Sunan Gunung Jati untuk menyebarkan ajaran Islam di
kawasan Barat yang sekaligus merupakan benteng pertahanan apabila Talaga
mengadakan penyerangan. Sehingga dengan modal kemampuan mendalang dan Pangeran
Panjunan sebagai Ulama besar penyebaran ajaran Islam di SIndangkasih tidak
banyak hambatan.
Setelah Pangeran Muhammad menggantikan
Rambut Kasih, berdirilah pesantren-pesantren yang semakin amrak. Pada 1504 M
Pangeran Muhammad memperistri putrid Sindangkasih seorang pemuka Agama Islam bernama
Siti Armilah. Siti Armilah sangat membantu usaha suaminya dalam menyebarkan ajaran
Islam di kawasan Majalengka sehingga memang l;ebih cepat penyebaran ajaran
Islamnnua ke daerah-daerah lainnya.
Dari Siti Armilah, Pangeran
Muhammad memperoleh putera bernama Pangeran Santri pada Tahun 1505 M. Pangeran
Santri sangat cerdas dan tangkas sehingga pada 1530 M Pangeran Santri diangkat
menjadi Raja Sumedang Larang yang berlokasi di Dayeuh Luhur, Sumedang. Pangeran
Muhammad meninggal pada 1546 M dan dimakamkan di lereng Gunung Margatapa yang
sekarang disebut Embah Badori.
4 komentar:
https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.com/2017/12/instagram-bakal-hadirkan-fitur-regram.html
https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.com/2017/12/jangan-remehkan-pentingnya-kontak-mata.html
https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.com/2017/12/5-hewan-yang-dikonsumsi-manusia-ini.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At vip99domino.com ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- Skype : Vip_Domino
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
- No Hp : +855-8173-4523
menambah pengetahuam,terimakasih informasinya. terus berkarya dan tetap semangat. salam singdangkasih sugih mukti
Situs Rajagaluh kl ad team khusus untuk mengungkapnya pasti ada bukti2 penunjang keberadaan keraton Rajagaluh, kita bisa kerjasama dengan pihak desa,sesepuh desa setempat,yg bisa digali
Saya pernah mengungkap sejarah Lengkong yang di kaiykan dengan legenda Sangkuriang,kl di liat dari bukti-bukti ad benarnya juga
Posting Komentar